GERD
MENJENGUK TETANGGA
GERD adalah penyakit yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Gejala GERD bisa berupa sensasi perih di dada dan perut, rasa pahit di mulut, nyeri ulu hati, mual, dan sulit menelan.
Otot bagian bawah kerongkongan atau lower esophageal sphincter (LES) normalnya akan terbuka saat menelan, kemudian menutup setelah makanan turun ke lambung. Namun, otot ini dapat melemah, misalnya akibat penyakit atau pola hidup yang kurang sehat.
Otot LES yang tidak bisa menutup sepenuhnya dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi inilah yang menimbulkan gejala GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit asam lambung.
Penyebab GERD
Penyebab GERD adalah melemahnya otot LES sehingga tidak mampu menahan isi lambung atau asam lambung agar tidak naik ke kerongkongan. Jika terjadi terus-menerus, kondisi ini dapat mengiritasi lapisan kerongkongan hingga menyebabkan peradangan.
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab GERD, yaitu:
Obesitas
Kehamilan
Usia lanjut
Kebiasaan sering berbaring atau tidur setelah makan
Gastroparesis, yaitu melemahnya otot dinding lambung sehingga pengosongan lambung melambat
Gangguan jaringan ikat, misalnya skleroderma atau lupus
Penyakit bawaan lahir, seperti hernia hiatus dan atresia esofagus
Pernah menjalani operasi di area dada atau perut bagian atas sehingga melukai kerongkongan
Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya aspirin, ibuprofen, benzodiazepin, antidepresan, atau obat terapi hormon untuk menopause
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat memperparah gejala GERD:
Kebiasaan merokok atau sering terpapar asap rokok (perokok pasif)
Diet ekstrim atau telat makan saat puasa
Sering makan dalam porsi besar atau makan pada tengah malam
Mengonsumsi makanan yang asam, berlemak, atau berbumbu pedas
Mengonsumsi minuman berkafein, beralkohol, atau bersoda
Mengalami gangguan kecemasan atau stres yang tidak terkelola dengan baik (GERD anxiety)
Gejala GERD
GERD dapat dialami semua kalangan usia, baik dewasa maupun anak-anak. Ketika asam lambung naik, gejala GERD yang dapat muncul antara lain:
Sensasi terbakar di dada (heartburn)
Rasa asam atau pahit di mulut
Mual dan muntah
Bau mulut
Suara serak
Nyeri di dada, perasaan sepeti ada angin di dada, atau nyeri ulu hati hilang timbul
Sakit saat menelan atau kesulitan menelan
Sensasi mengganjal di tenggorokan
Kerongkongan sakit atau meradang (esofagitis)
Perut kembung atau sering bersendawa
Suara serak
Gigi sensitif dan mulut terasa asam
Selain gejala-gejala di atas, GERD bisa menimbulkan keluhan yang mirip dengan asma, seperti batuk terus-menerus (kronis), sesak napas, atau mengi. Gejala GERD biasanya memburuk ketika penderita selesai makan dalam porsi besar atau berlemak. Begitu juga saat berbaring, membungkuk, dan beristirahat pada malam hari.
Sementara itu, gejala GERD yang bisa terjadi pada bayi dan anak-anak antara lain:
Lebih rewel dari biasanya atau menangis setelah makan
Sering cegukan atau bersendawa
Enggan makan atau hanya makan sedikit
Bau mulut
Suara serak
Sering muntah
Sulit tidur
Mengi
Kapan harus ke dokter
Anda atau anak Anda dianjurkan untuk periksa ke dokter jika mengalami beberapa hal berikut ini:
Gejala-gejala GERD tidak membaik atau malah memburuk setelah minum obat maag
Keluhan GERD terjadi lebih sering selama 3 minggu terakhir
Kesulitan menelan
Timbul gejala baru yang lebih serius, seperti muntah terus-menerus atau disertai darah, maupun berat badan turun tanpa penyebab yang jelas
Segera cari pertolongan medis ke IGD rumah sakit terdekat bila Anda mengalami nyeri dada yang menjalar ke rahang dan lengan disertai sesak napas dan keringat dingin. Gejala tersebut bisa menandakan serangan jantung yang harus segera ditangani oleh dokter.
Diagnosis GERD
Untuk mendiagnosis GERD, dokter pertama-tama akan bertanya terkait hal-hal berikut:
Gejala yang dirasakan
Seberapa sering kemunculan keluhan-keluhan yang dialami pasien
Makanan atau minuman yang mungkin menyebabkan timbulnya gejala
Kegiatan atau gerakan yang mungkin memperburuk keluhan
Penyakit yang pernah atau sedang diderita
Obat-obatan yang sedang dikonsumsi
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, diikuti dengan pemeriksaan penunjang di bawah ini untuk menegakkan diagnosis atau mencari kemungkinan adanya komplikasi:
Endoskopi, untuk mendeteksi peradangan pada kerongkongan akibat asam lambung yang naik. Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan untuk mengambil sampel jaringan esofagus untuk diteliti di bawah mikroskop.
Pengukuran tingkat keasaman (pH) kerongkongan, untuk mengukur tingkat keasaman kerongkongan ketika penderita beraktivas, misalnya makan atau tidur.
Foto Rontgen kerongkongan dan lambung, untuk melihat penyempitan kerongkongan yang mungkin mengganggu proses menelan.
Manometri esofagus, untuk memeriksa irama gerakan otot saat menelan, serta mengukur kekuatan otot kerongkongan.
Pengobatan GERD
GERD umumnya bisa sembuh sendiri dengan perbaikan pola hidup dan menjauhi kebiasaan yang dapat memicu atau memperparah GERD. Penggunaan obat maag yang dijual bebas juga bisa membantu mengatasi GERD.
Untuk membantu mengatasi gejala GERD, ada beberapa upaya mandiri yang bisa dilakukan, yaitu:
Menurunkan berat badan bila menderita obesitas
Menghindari makanan dan minuman penyebab asam lambung naik, seperti makanan berlemak, serta minuman berkafein dan beralkohol
Makan secara perlahan dalam porsi kecil, tetapi sering
Mengonsumsi makanan yang baik untuk GERD, seperti yoghurt dan madu
Tidak membungkuk, duduk bersandar, atau berbaring, setidaknya sampai 2 jam setelah makan
Menghindari penggunaan pakaian ketat agar tidak menekan perut
Tidak merokok
Membatasi atau menghindari konsumsi minuman beralkohol
Tidur dengan posisi menyamping ke kiri atau menggunakan bantal tambahan untuk meninggikan posisi tubuh dari pinggang ke atas
Minum obat untuk mengatasi asam lambung naik, seperti antasida atau asam alginat
Bila upaya penanganan secara mandiri belum efektif menyembuhkan GERD, dokter dapat meresepkan obat atau menyarankan operasi. Berikut adalah penjelasannya:
Obat-obatan
Obat-obatan yang dapat diresepkan oleh dokter bisa berupa:
Antagonis H2, misalnya cimetidine atau famotidine
Penghambat pompa proton, misalnya esomeprazole, lansoprazole, omeprazole, atau pantoprazole
Prokinetik, misalnya metoclopramide atau domperidone
Operasi
Bila semua metode pengobatan di atas tidak berhasil meredakan gejala GERD, dokter akan menyarankan prosedur operasi. Tindakan bedah juga dapat dilakukan bila kondisi ini sampai menyebabkan komplikasi. Jenis operasi tersebut antara lain:
Fundoplication atau pengikatan otot LES
Fundoplication dapat dilakukan dengan membuat sayatan sebesar lubang kunci (artroskopi). Operasi ini bertujuan untuk mencegah asam lambung naik dengan mengikat bagian atas lambung atau area di sekitar otot LES. Fundoplication bisa dilakukan bila pasien juga menderita hernia hiatus.
Pemasangan alat LINX
Dalam prosedur ini, alat berbentuk cincin magnetik akan dililitkan pada otot LES. Tujuannya adalah agar area tersebut hanya terbuka saat makanan atau minuman melewati kerongkongan.
Komplikasi GERD
Jika tidak ditangani, GERD dapat menyebabkan sejumlah komplikasi berikut:
Esofagitis, yaitu peradangan di lapisan kerongkongan yang ditandai dengan sakit dan sulit saat menelan
Penyempitan kerongkongan akibat pembentukan jaringan parut
Esofagus Barrett, yaitu kondisi prakanker pada kerongkongan
Aspirasi paru, yaitu ketika asam lambung masuk ke paru-paru
Pencegahan GERD
Pencegahan GERD dapat dilakukan dengan perbaikan pola makan, minum, dan gaya hidup. Beberapa upaya yang bisa dijalankan adalah:
Jaga berat badan agar tetap ideal.
Turunkan berat badan jika menderita obesitas.
Hindari makanan berlemak atau berbumbu pedas, serta minuman dengan rasa asam, berkafein, beralkohol, atau berkarbonasi.
Jangan langsung berbaring atau tidur setelah makan, setidaknya sampai 2–3 jam.
Batasi penggunaan obat-obatan, seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen
Jangan merokok.
Latihan mengelola stres, misalnya dengan yoga atau meditasi.
Kenakan pakaian atau celana yang longgar agar tidak menekan perut.
Siang ini cuaca di luar rumah sangat terik. Dari luar rumahku ada yang memanggil namaku, ternyata dia adalah temanku yang ingin mengajakku untuk menjenguk tetangga yang tinggal di belakang rumahku. Aku diminta patungan uang untuk membeli buah-buahan, kue, biskuit, dan segala hal yang biasa dijadikan tentengan saat menjenguk orang yang sakit. Setelah semua dipersiapkan, kami berkumpul dan mengetuk pintu rumah tetangga ku, kami memanggil beberapa kali nama teman kami tapi sepertinya tidak ada respon. Karena tidak kunjung keluar, tiba-tiba temenku menyadari bahwa ada bel di tembok deket gerbang. akhirnya dia coba pencet bel tersebut dan ternyata bel tersebut berbunyi. Kami sebagai tetangga yang sering main ke rumahnya benar-benar tidak tahu jika teman kami ini sudah memasang bel. Rasanya menyesal sekali tidak tahu dari tadi jadi tidak perlu usaha yang banyak agar teman kami keluar dan membukakan pintu rumahnya. Untuk masalah bel rumah, beberapa diantara kami yang tinggal di perumahan ini memasang bel pintu tapi sayangnya bel tersebut tidak berfungsi jadi seringnya MC/menghubungi via Whatsapp.
Akhirnya temanku keluar juga dan menyambut kami para tetangga yang beramai-ramai menjenguk anaknya yang sakit. Kami dipersilakan duduk dan beberapa hidangan disajikan. Salah satu dari kami yang menjenguk bertanya, "sakit apa yang diderita oleh anak temen kami yang bernama Nanda? karena kami mendengar kondisinya mengkhawatirkan hingga mama Adel (nama teman kami yang dijenguk) menangis kemarin sebelum menjemput Nanda di kosannya daerah TELKOM Bandung". Mama Adel menjawab bahwa saat sedang Video call dengan Nanda tiba-tiba Nanda terdiam lalu hape dan tubuh Nanda terjatuh. Saya hanya bisa melihat hape Nanda menghadap atas (melihat atap saja). Rasa khawatir menjalar di seluruh tubuh dan menyergap ke hati saya. Saya langsung menelepon kakak Nanda (Lian) yang tinggal di Bandung agar mengecek kondisi Nanda. Saya juga menelepon Teteh yang handle Nanda di kosannya. Saat teteh dan mas Lian masuk ke kamar Nanda dan menemukan bahwa Nanda tidak dalam keadaan baik-baik saja, mas Lian yang hanya menelepon saya bukan Video call. Karena mas Lian takut saya sebagai ibu panik, histeris dan menangis. Saya berkata ke Mas Lian agar si Nanda di pijat, diberikan minum teh anget, di kasih minyak kayu putih, dinasehati juga agar Nanda makan karena saya pikir Nanda hanya sakit biasa (masuk angin). Saat teteh saya minta Video call, dengan berat hati teteh melakukan video call. Saat melihat pemandangan yang mengiris hati, saya menangis sejadi-jadinya. Saya melihat Nanda terkujur kaku, nafas seperti tercekat, mata ke atas. benar-benar mengerikan dan mengkhawatirkan. Saya langsung menghubungi ayahnya untuk segera berangkat ke Bandung. sepanjang perjalanan saya khawatir dengan kondisi Nanda. Selama saya dan suami perjalanan Bekasi- Bandung, mas Lian dan teteh membawa Nanda ke rumah sakit. Setelah dokter memeriksa Nanda, disimpulkan bahwa Nanda terkena Gerd dan menyebabkan Nanda lemas, pingsan, atau kejang seperti sekarang. Di tambah dia kesulitan untuk bernafas karena asam lambung naik hingga ke ulu hati dan paru-paru sulit mengambil udara. Setelah diberikan treatment seperti pemberian infus dan nutrisi ke dalam tubuh, serta minum obat setelah ini kondisi Nanda akan semakin membaik. Saya bertanya kenapa Nanda bisa seperti itu, Nanda menjelaskan "aku mengerjakan tugas dan tidak makan sejak kemarin. Aslinya sebelum ibu telepon, aku sudah merasakan tubuhku tidak beres. Tapi aku acuhkan. Qodarulloh pas ibu video call, aku sudah benar-benar tidak tahu apa yang terjadi. Tubuhku jatuh dan kaku, tanganku menekuk sebagian dan aku tidak bisa bernafas." Akhirnya setelah menjalani perawatan di rumah sakit, saya dan suami memutuskan membawa Nanda pulang ke Bekasi.
Saat ini Nanda sudah berada di rumah beristirahat. Sayangnya dari dokter banyak sekali pantangan yang tidak boleh dimakan dan diminum oleh Nanda. Diusahakan dihindari karena bisa menyebabkan kambuh dan kondisi kejang itu jika terjadi lagi bisa kena ke otak. Beberapa makanan dan minuman yang tidak boleh di konsumsi adalah sebagai berikut: pisang, coklat, bon cabe atau sambal yang pedas dan banyak lagi yang disebutkan tidak bisa saya sebutkan disini satu persatu. Nanda saat ini hanya bisa makan seperti sayur bening tanpa sambal. Makanya ini baru saja makan siang bareng saya, melihat saya makan jengkol pedas, si Nanda komen "makanannya enak sekali disantap oleh ibu (saya). saya mengucapkan kepada teman-teman terimakasih atas perhatiannya dalam menyempatkan diri menjenguk anak saya. Saya mohon doa atas kesembuhan Nanda. Kami para tetangga yang jenguk berdoa bersama-sama. Selanjutnya kami pamit pulang karena anak-anak kami mulai mengantuk (jadwal tidur siang). kami pun undur diri dan keluar dari kediaman rumah kami menuju ke rumah kami masing-masing.
Aku baru tahu jika GERD bisa seberbahaya itu kondisinya bisa membuat kejang, tubuh kaku, kesulitan bernafas, dan hampir menyerupai sakaratul maut. Kebayang jika itu terjadi pada anaku yang jauh dari rumah, pasti aku lebih panik dari temanku itu. Iseng-iseng aku cek apa itu GERD kenapa sepertinya lebih parah dari kondisi orang yang terkena sakit MAAGH. Alhamdulillah selama ini, aku hanya mengalami sakit Maagh dengan gejala mual, kembung, pusing/migren, badan greges. Tidak sampai seperti kondisi yang dialami oleh Nanda. Mengerikan juga hingga sesak nafas apalagi badan kaku seperti itu. Mana jauh dari keluarga. Dari sini ada rasa syukur karena Nanda bisa ditolong tepat waktu. Alhamdulillah. Dan aku bertekad diusahakan jangan sampai tidak makan apapun seharian atau lebih karena akan merusak tubuh. Apalagi jika efeknya sampai dilarang makan makanan kesukaan, itu sedih sekali pasti perasaannya. Lidah menuntut rasa pedas, manis, enak atau rasa-rasa buah seperti pisang tapi jika makan itu perut serta tubuh mengalami kejang bisa fatal bagi nyawa, itu sangat menyedihkan. Yuk sama-sama belajar hal menarik tentang penyakit yang dialami oleh anak temen aku si Nanda yaitu GERD.
APA ITU GERD
GERD adalah penyakit yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Gejala GERD bisa berupa sensasi perih di dada dan perut, rasa pahit di mulut, nyeri ulu hati, mual, dan sulit menelan.
Otot bagian bawah kerongkongan atau lower esophageal sphincter (LES) normalnya akan terbuka saat menelan, kemudian menutup setelah makanan turun ke lambung. Namun, otot ini dapat melemah, misalnya akibat penyakit atau pola hidup yang kurang sehat.
Otot LES yang tidak bisa menutup sepenuhnya dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi inilah yang menimbulkan gejala GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit asam lambung.
Penyebab GERD
Penyebab GERD adalah melemahnya otot LES sehingga tidak mampu menahan isi lambung atau asam lambung agar tidak naik ke kerongkongan. Jika terjadi terus-menerus, kondisi ini dapat mengiritasi lapisan kerongkongan hingga menyebabkan peradangan.
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab GERD, yaitu:
Obesitas
Kehamilan
Usia lanjut
Kebiasaan sering berbaring atau tidur setelah makan
Gastroparesis, yaitu melemahnya otot dinding lambung sehingga pengosongan lambung melambat
Gangguan jaringan ikat, misalnya skleroderma atau lupus
Penyakit bawaan lahir, seperti hernia hiatus dan atresia esofagus
Pernah menjalani operasi di area dada atau perut bagian atas sehingga melukai kerongkongan
Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya aspirin, ibuprofen, benzodiazepin, antidepresan, atau obat terapi hormon untuk menopause
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat memperparah gejala GERD:
Kebiasaan merokok atau sering terpapar asap rokok (perokok pasif)
Diet ekstrim atau telat makan saat puasa
Sering makan dalam porsi besar atau makan pada tengah malam
Mengonsumsi makanan yang asam, berlemak, atau berbumbu pedas
Mengonsumsi minuman berkafein, beralkohol, atau bersoda
Mengalami gangguan kecemasan atau stres yang tidak terkelola dengan baik (GERD anxiety)
Gejala GERD
GERD dapat dialami semua kalangan usia, baik dewasa maupun anak-anak. Ketika asam lambung naik, gejala GERD yang dapat muncul antara lain:
Sensasi terbakar di dada (heartburn)
Rasa asam atau pahit di mulut
Mual dan muntah
Bau mulut
Suara serak
Nyeri di dada, perasaan sepeti ada angin di dada, atau nyeri ulu hati hilang timbul
Sakit saat menelan atau kesulitan menelan
Sensasi mengganjal di tenggorokan
Kerongkongan sakit atau meradang (esofagitis)
Perut kembung atau sering bersendawa
Suara serak
Gigi sensitif dan mulut terasa asam
Selain gejala-gejala di atas, GERD bisa menimbulkan keluhan yang mirip dengan asma, seperti batuk terus-menerus (kronis), sesak napas, atau mengi. Gejala GERD biasanya memburuk ketika penderita selesai makan dalam porsi besar atau berlemak. Begitu juga saat berbaring, membungkuk, dan beristirahat pada malam hari.
Sementara itu, gejala GERD yang bisa terjadi pada bayi dan anak-anak antara lain:
Lebih rewel dari biasanya atau menangis setelah makan
Sering cegukan atau bersendawa
Enggan makan atau hanya makan sedikit
Bau mulut
Suara serak
Sering muntah
Sulit tidur
Mengi
Kapan harus ke dokter
Anda atau anak Anda dianjurkan untuk periksa ke dokter jika mengalami beberapa hal berikut ini:
Gejala-gejala GERD tidak membaik atau malah memburuk setelah minum obat maag
Keluhan GERD terjadi lebih sering selama 3 minggu terakhir
Kesulitan menelan
Timbul gejala baru yang lebih serius, seperti muntah terus-menerus atau disertai darah, maupun berat badan turun tanpa penyebab yang jelas
Segera cari pertolongan medis ke IGD rumah sakit terdekat bila Anda mengalami nyeri dada yang menjalar ke rahang dan lengan disertai sesak napas dan keringat dingin. Gejala tersebut bisa menandakan serangan jantung yang harus segera ditangani oleh dokter.
Diagnosis GERD
Untuk mendiagnosis GERD, dokter pertama-tama akan bertanya terkait hal-hal berikut:
Gejala yang dirasakan
Seberapa sering kemunculan keluhan-keluhan yang dialami pasien
Makanan atau minuman yang mungkin menyebabkan timbulnya gejala
Kegiatan atau gerakan yang mungkin memperburuk keluhan
Penyakit yang pernah atau sedang diderita
Obat-obatan yang sedang dikonsumsi
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, diikuti dengan pemeriksaan penunjang di bawah ini untuk menegakkan diagnosis atau mencari kemungkinan adanya komplikasi:
Endoskopi, untuk mendeteksi peradangan pada kerongkongan akibat asam lambung yang naik. Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan untuk mengambil sampel jaringan esofagus untuk diteliti di bawah mikroskop.
Pengukuran tingkat keasaman (pH) kerongkongan, untuk mengukur tingkat keasaman kerongkongan ketika penderita beraktivas, misalnya makan atau tidur.
Foto Rontgen kerongkongan dan lambung, untuk melihat penyempitan kerongkongan yang mungkin mengganggu proses menelan.
Manometri esofagus, untuk memeriksa irama gerakan otot saat menelan, serta mengukur kekuatan otot kerongkongan.
Pengobatan GERD
GERD umumnya bisa sembuh sendiri dengan perbaikan pola hidup dan menjauhi kebiasaan yang dapat memicu atau memperparah GERD. Penggunaan obat maag yang dijual bebas juga bisa membantu mengatasi GERD.
Untuk membantu mengatasi gejala GERD, ada beberapa upaya mandiri yang bisa dilakukan, yaitu:
Menurunkan berat badan bila menderita obesitas
Menghindari makanan dan minuman penyebab asam lambung naik, seperti makanan berlemak, serta minuman berkafein dan beralkohol
Makan secara perlahan dalam porsi kecil, tetapi sering
Mengonsumsi makanan yang baik untuk GERD, seperti yoghurt dan madu
Tidak membungkuk, duduk bersandar, atau berbaring, setidaknya sampai 2 jam setelah makan
Menghindari penggunaan pakaian ketat agar tidak menekan perut
Tidak merokok
Membatasi atau menghindari konsumsi minuman beralkohol
Tidur dengan posisi menyamping ke kiri atau menggunakan bantal tambahan untuk meninggikan posisi tubuh dari pinggang ke atas
Minum obat untuk mengatasi asam lambung naik, seperti antasida atau asam alginat
Bila upaya penanganan secara mandiri belum efektif menyembuhkan GERD, dokter dapat meresepkan obat atau menyarankan operasi. Berikut adalah penjelasannya:
Obat-obatan
Obat-obatan yang dapat diresepkan oleh dokter bisa berupa:
Antagonis H2, misalnya cimetidine atau famotidine
Penghambat pompa proton, misalnya esomeprazole, lansoprazole, omeprazole, atau pantoprazole
Prokinetik, misalnya metoclopramide atau domperidone
Operasi
Bila semua metode pengobatan di atas tidak berhasil meredakan gejala GERD, dokter akan menyarankan prosedur operasi. Tindakan bedah juga dapat dilakukan bila kondisi ini sampai menyebabkan komplikasi. Jenis operasi tersebut antara lain:
Fundoplication atau pengikatan otot LES
Fundoplication dapat dilakukan dengan membuat sayatan sebesar lubang kunci (artroskopi). Operasi ini bertujuan untuk mencegah asam lambung naik dengan mengikat bagian atas lambung atau area di sekitar otot LES. Fundoplication bisa dilakukan bila pasien juga menderita hernia hiatus.
Pemasangan alat LINX
Dalam prosedur ini, alat berbentuk cincin magnetik akan dililitkan pada otot LES. Tujuannya adalah agar area tersebut hanya terbuka saat makanan atau minuman melewati kerongkongan.
Komplikasi GERD
Jika tidak ditangani, GERD dapat menyebabkan sejumlah komplikasi berikut:
Esofagitis, yaitu peradangan di lapisan kerongkongan yang ditandai dengan sakit dan sulit saat menelan
Penyempitan kerongkongan akibat pembentukan jaringan parut
Esofagus Barrett, yaitu kondisi prakanker pada kerongkongan
Aspirasi paru, yaitu ketika asam lambung masuk ke paru-paru
Pencegahan GERD
Pencegahan GERD dapat dilakukan dengan perbaikan pola makan, minum, dan gaya hidup. Beberapa upaya yang bisa dijalankan adalah:
Jaga berat badan agar tetap ideal.
Turunkan berat badan jika menderita obesitas.
Hindari makanan berlemak atau berbumbu pedas, serta minuman dengan rasa asam, berkafein, beralkohol, atau berkarbonasi.
Jangan langsung berbaring atau tidur setelah makan, setidaknya sampai 2–3 jam.
Batasi penggunaan obat-obatan, seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen
Jangan merokok.
Latihan mengelola stres, misalnya dengan yoga atau meditasi.
Kenakan pakaian atau celana yang longgar agar tidak menekan perut.
postingan pertamaku alias perdana membuat blog. alhamdulillah dengan tips dari teman-teman via WA grup KLIP (komunitas menulis Ibu profesional) yang menyarankan mulai beralih menggunakan blog karena semakin sering posting tulisan semakin mahir dan semakin menarik dibaca. dituntun juga oleh youtuber tata cara memulai blog. Akhirnya aku berhasil dan aku bangga dengan prestasi ini. alhamdulillah dan masya alloh. aku senang belajar dan memulai hal baru. semoga bisa konsisten dan komitmen untuk posting tulisan yang bermanfaat bagi diri dan semua orang
BalasHapus