Touring Lampung part 2

 KEBERANGKATAN BEKASI - LAMPUNG

Sebelum berangkat, suamiku menyempatkan untuk memberikan putri kami sanmol setelah putri kami mau makan. Lalu kami cek semua barang bawaan kami alhamdulillah sudah semuanya masuk ke dalam bagasi motor dan tas. Setelah semua siap, kami berpamitan  kepada anak2 dan nenek asisten rumah tangga kami. Tak lupa mengingatkan agar putri kami per4jam diberikan sanmol agar lekas sembuh. Semua sepertinya sudah selesai urusan rumah. Akhirnya kami pergi menuju titik start yaitu di depan perusahaan suamiku (luar gerbang tepatnya). 



Sambil menunggu semua personil teman-teman suamiku datang, aku dan suami berfoto-foto di depan PT nya. Suasana malam dan syahdu, tapi dari wajah kami terpancar jelas rasa ingin segera sampai di Lampung. Antusias yang luar biasa karena akhirnya untuk petama kali aku bisa touring lagi setelah 9 tahun tidak ikut suami tourimg. Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Sudah saatnya kami seharusnya berangkat tapi kami. Masih menunggu 2 personil lagi yaitu Rekso dan arsyil karena mereka baru pulang kerja. Alhamdulillah 7.10 terlihat Arsyil dan Rekso. Sebelum berangkat kami berdoa terlebih dahulu. Aku pun berdoa semoga kami bisa selamat sampai tujuan dan aku tidak tertidur selama perjalanan. Setelah berdoa selesai, semua naik ke motor masing-masing dan mulai menyalakan mesin motor. Setiap orang menderukan suara motor pertanda siap untuk tancap gas menuju lampung. Smua sangat gembira dan tidak terlihat tanda-tanda kelelahan di wajah mereka. Aku melihat suamiku menikmati momen mengendarai motor melaju menembus berbagai medan jalan raya yang ramai dan macet apalagi melewati daerah Jakarta. Yang aku herankan, selama macet aku hitung mobil yang merk avanza cm ad segelintir yang terlihat selama macet itu. Kebanyakan yg memenuhi jalan jakarta adalah mobil mewah paling minimal Terios. Selebihnya pajero, BYD, dan mobil merk import yang aku tidak itu merek ap. Lingkaran saling tertaut jadi 1. Ah sudahlah batinku, sekarang menikmati pemandangan selama perjalanan saja. Sampailah di tempat makan soto betawi, kami memutuskan untuk berrsitirahat karena sebagian dari kami belum makan. 




Walaupun saya dan suami sudah makan, tapi penasaran juga rasa sop daging buatan warung ini. Teman-teman suami bilang ini termasuk tempat rekomendasi. Sayangnya aku sudah terlalu kenyang, jadi suami memesan 1 porsi sop daging dan nasi, 2 es teh. {Perutku entah kenapa kenyang sekali saat suami bilang kenyang dan masih tersisa banyak sekali nasi dan sop dagingnya. Karena aku tim eman-eman makanan mahal tidak dihabiskan, maka aku mencoba menghabiskannya. Suamiku melihat mimik mukaku yang tidak menikmati makanannya karena kekenyangan bukan karena tidak enak, suamiku memintaku menghentikan makanku karena khawatir menyebabkan muntah. Akhirnya yang aku habiskan hanya dagingnya saja. Selesai makan kami melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan merak. 

NAIK KAPAL FERI DI PELABUHAN MERAK

Sampailah kami di pelabuhan pukul 2 pagi. Motor antri di bagian sendiri di sebelah kiri, sedangkan mobil berada di sebelah kanan. Aku melihat ada mobil pick up dengan beban sangat tinggi di belakangnya. Beberapa kali dia ingin melewati tiket, petugas pelabuhan menegur karena beban berlebih dari si mobil tersebut. Apalagi di atas kepala mobil, ada orang yang duduk di sana, benar-benar berbahaya. Ah sudahlah, aku hanya melihat itu mobil kekeh pengen naik ke kapal, tapi berkali-kali diusir oleh petugas pelabuhan karena si sopir ngeyel dan tidak mematuhi peraturan pelabuhan. Instruksi dari petugas pelabuhan di depan kami yang sudah membuka portal pemisah dermaga dengan pintu kapal. Motor kami langsung naik ke kapal dan memarkirkannya sesuai instruksi petugas kapal feri. 



SAMPAI DI BAKAUHENI LAMPUNG











Pukul 4.30 pagi kami diinstruksikan oleh pramugari kapal melalui speaker bahwa kapal sudah mulai merapat di pelabuhan Bakauheni lampung. Kami segera mempersiapkan diri untuk turun dari kapal. Seperti biasa foto-foto dulu. Disini saya berkenalan dengan Mega istri dari teman kerja suamiku bernaam Trian. Setelah turun dari kapal, kami langsung menuju ke menara Siger. Pemandangannya masih gelap dan hanya terlihat bayangan siger saja. Karena adzan subuh sudah berkumandang maka  akami memutuskan untuk sholat di masjid dekat siger yaitu Masjid BSI. 








MENARA SIGER







Pukul menunjukkan jam 6 pagi. Perut kami sudah mulai keroncongan dan kami memutuskan untuk mencari sarapan sekalian pergi ke arah hotel. Kami mampir di warung nasi padang dan kami melahap habis makanan tersebut untuk mengisi energi selama perjalanan ke hotel. Ternyata, ada yang ingin mampir melihat gajah di waikambas. Akhirnya perjalanan arah bakauheni-bandarlampung berubah menjadi bakauheni- waikambas. Butuh waktu 4 jam perjalanan dari sana karena kami harus muter balik ke siger tadi. Akhirnya kami sampai juga di waikambas pukul 11 siang

TAMAN NASIONAL WAIKAMBAS PENANGKARAN GAJAH

















Taman nasional waikambas dijaga oleh beberapa polisi patroli hutan. Kondisinya sangat sepi dan dikelilingi hutan belantara. Untuk masuk ke dalamnya, dikenakan biaya perorang 37ribu rupiah Jika 2 orang hanya 70 ribu. Saat melewati pintu masuk taman nasional, ada penjual pisang kepok dan jambu air 10ribuan per plastik dengan tujuan untuk memberi makan kepada gajah yang akan kami datangi. Beberapa hal yang ditawarkan di taman nasional tersebut adalah adventure naik mobil jeep 400rb perorang, naik odong-odong/cimol 20rb perorang, berfoto bersama 20 rb perorang dan memandikan gajah 20rb perorang. Membayar saat di dalam sana (tidak saat di pintu masuk bayar tiket masuk saja dan membeli makanan gajah berupa pisang dan jambu air tadi). 

Motor melaju dengan dihiasi pemandangan hutan di kanan kiri kami. Ada segerombolan monyet berada di pinggir jalan sayangnya mereka langsung pergi saat motor kami lewat. Sampailah kami di penangkaran gajah Waikambas dengan disambut oleh tukang parkir agar kami memarkirkan motor dan bersitirahat terlebih dahulu di beberapa pedagang makanan yang buka diasna. Kami langsung memohon ijin untuk ngecharge hape kami yang lowbat. Lalu kami memesan makanan karena waktu sudah menunjukkan pukul 10.20. Ada yang mulai rebahan, ada yang mulai makan, suamiku merokok, aku nya pipis. Dan saat melihat kamar mandinya yang berada ditengah hutan antara Ya alloh kamar mandinya beigini amat padahal di tempat wisata, tapi masih bersyukur juga karena ada kamar madni. tidak terbayang apakabar jaman dulu saat belum dibangun apapun. Kelar menunaikan hajat, aku segera kembali ke penjual makanan tadi. Memesan kelapa muda agar tenggorokan tidak semakin dahaga meronta-ronta saking keringnya diperjalanan jauh. Terlihat odong-odong datang ke area parkiran. Kami bersiap naik odong-odong. Berasa anak kecil kurang bahagia, tapi kami bahagia. Oleh penjual minuman, kami diberikan sisa-sisa kelapa yang tadi kami minum untuk diberikan ke para gajah. Kami juga mulai membayar tiket odong-odong 20rb/orang. Lalu kami ditawarkan untuk membeli tebu, dan aku pun beli. Aku pengen makan tebunya dan suamiku hanya memelototiku karena makan batang tebu keras. Dia tidak paham perasaan kangenku pada batang tebu karena dahulu saat aku kecil, buat jajan tiap hari adalah batang tebu yang tinggal di cabut di kebun belakang rumah. Masya alloh saat memakannya, walau teman-teman suami dan suami melihatnya kaya bagaimana gitu, itu terserah kalian, yang penting aku heppy dan menikmati segala momen di sini termasuk makan batang tebu. Beberapa juga makan pisang, sempet untuk becandaan "Ini beli makanan gajah tapi ternyata yang makan Monyet ". sambil ketawa-ketawa ngakak karena yang ngomong habis itu juga ambil pisang saking laparnya kami menungga makan siang di penjual tidak segera datang. 

Momen lucu saat kami memberi makan bayi gajah dan ibu gajah. Bayi gajah bernama erni dan ibunya bernama Pleno. Belalai Pleno yang sangat besar masuk ke dalam odong-odong dimana itu belalai mengeluarkan air liur apa ingus yang netes-netes dan luar belalai diselimuti lumpur. Teman-teman suami histeris muka kemerahan saking ketakutan tapi pengen ngasih makan. Meraka langsung mepet ke arah kiri odong-odong (gajah berada di kanan). Kami yang di sebelah kanan hanya ngakak-ngakak melihat ekspresi lucu kocak dari teman-teman yang takut-takut tapi pengen ngasih makan. Beberapa dari kami termasuk suami tetep memberi makan gajah berupa kelapa, pisang dan tebu. Suami terlihat senang. Selesai memberikan makan gajah, ada gajah yang datang tapi sayangnya belalainya pendek. Kata sopir odong-odong, belalai gajah ini terputus karena jeratan. Untuk makan jadi sulit karena makanan harus dijmasukkan langsung ke mulut gajah. Tadi si Erni dan Pleno bisa lewat belalainya sedangkan untuk gajah ini langsung kami letakkan di mulutnya. Lanjut perjalanan yaitu di area foto bersama gajah. Beberapa dari kami tetep pulang naik odong-odong pengen istirahat, sedangkan aku suami, trian mega arsyil dan rafli tetep foto-foto. Kami senang sekali dan ada rasa takut bagaimana gitu kalau-kalau diseruduk gajah. Tapi yang tidak aku sangka, tangan aku hampir masuk ke mulut gajah. Selesai berfoto dan membayar perorang 20 ribu, kami berjalan 200 meter menuju ke penjual makanan yang tdai. Sepanjang perjalanan arsyil cosplai jadi guuide dadakan. benar-benar cocok apalagi dia pakai outfit ala-ala guide taman safari. Kaos oblong dan topi pengemis. 

Semua agenda di waikambas sudah dilaksanakan, dan waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang. Beberapa teman ada yang sholat dulu, dan beberapa memutuskan pengen sholat di hotel karena baju badan dkk terasa tidak nyaman. Kami melajukan motor melalui kampung-kampung menuju bandarlampung tapi sayangnya akses jalannya buruk sekali karena tidak ada aspal. Masih tanah berbatu. Panas terik terasa. Tapi sepanjang perjalanan mataku dihibur dengan tanaman bunga bougenvile, kamboja, bunga sepatu, bunga alamanda yang indah. Suamiku pengen banget lekas sampai di hotel, aku bertanya "memang berapa lama sampai di hotel?" suamiku menjawab "4 jam". Waduh lumayan banget itu perjalanan di motor, dengan gajlukan-gajlukan dan sabarnya yang mengendarai motor. Qodarulloh saat mau masuk ke jalan raya besar (sudah halus dan lebar) ada insiden bracket motor bima patah jadi harus dibenerin di bengkel. Maka sekalian nunggu motor bima diperbaiki, kami istirahat di indomaret. Aku berusaha untuk bisa tidur agar selama perjalanan di motor tidak tidur karena bahaya dan itu pasti akan membuat suami aku kapok dalam mengajakku turing. Tapi sayangnya, aku tidak bisa tidur sama sekali. Akhirnya kuputuskan untuk makan takoyaki di depan indoaret dan mengobrol dengan mega. 

Bima datang dan akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju hotel. sesampainya di hotel kami langsung mandi dan menunaikan sholat dhur dan ashar sekaligus secara jamak qoshor. Lanjut turun ke lobi untuk perhgi ke pantai Mutun atau kyoko. Perjalanan dari hotel ke pantai 30 menit. Kami terlebih dahulu mengecek tiket parkir ke resepsionis (gratis/tidak). Kami menunggu beberapa teman yang akan ikut ke pantai. Sayangnya Mega dan Trian baru mau mandi dan belum siap apapun. 


PANTAI KYOKO

Kami pergi pukul 5.30 ke pantai dan sampailah kami di pantai pukul; 6.15 karena kami harus antri di pintu masuk Pantai Kyoko. Saat antri aku melihat dan mengamati deretan mobil mewah merk Pajero Sport. Salam hati, ini touring juga beramai-ramai Pajero sport klub sepertinya. Saat kami sudah masuk dan memarkirkan motor kami, ada resepsionis. Di situ kami tanya-tanya di dalam situ ada apa saja dan kami harus membayar/memsan makanan bagaimana. Ternyata di resepsionis tersebut dijelaskan bahwa untuk restoran sudah penuh. tapi untuk memasuki pantai Kyoko para pengunjung harus membayar 100rb/orang. Di dalam sana ada penampilan DJ dan hinuran lainnya. Karena melihat harganya yang lumayanbagi kami, apalagi aku dan suami hanya membawa uang cash bersisa 200 ribu an, maka kami urungkan untuk memasuki pantai Kyoko dan kami alihkan ke tempat makan karena kami sudah terlalu lapar. Kami menuju ke pusat kota bandar lampung di restoran terkenal "Seurit sambal". yang jaraknya 1,5 jam dari pantai.Luar biasa macet dan laper yang kami rasakan. Sayangnya pemandangan di dalam restoran tersebut penuh dengan orang dan ada yang mendata waiting list table, dan saat kami akan mendaftar ternyata sudah ada 4 orang mengantri. Kami tidak sanggup jika antri karena pasti akan lama sekali. Belum nunggu makanan disediakan. Tidak kuat. Akhirnya kami memutuskan berpindah tempat makan di nasi uduk cak toha. YA ALLOH YA ROBBI pemandangan semakin brutal disini. di dalam ruangan penuh sesak, dan asep masakan di bagian belakang ruangan. saat kami mencari meja, tidak ada yang kosong. Lalu kami bertanya pada waitersnya bagaimana bisa makan disini, ternyata harus ngetag meja sendiri bukan waiting list. Di lihat mana yang sudah hampir selesai makan, ditungguin lalu kalau sudah dapat meja, baru pesan. Ya alloh saat mau ngetag, ternyata ada ibu-ibu yang sudah ngetag terlebih dahulu dari kami dan dia agak sewot karean tujuannya makan di meja yang dia tag mau kami rebut padahal kami juga gak engeh ada ibu-ibu tersersbut. ALhamdulillah sete;ah 3 kali bertemu dengan ibu-ibu sewot, malahan ada yang nyolek aku bilang mbak meja saya sudah selesai silakan boleh dipakai. Rasanya bersyukur sekali. aku panggil suamiku dan temam-teman yang lain yang masih berada di luar restoran, ealah malahan suamiku bilang udah dibungkus aja terus bawa pulang karena ramai banget. rasanya pengen marah, gak tau aja perjuangan biar dapat tuh meja kaya apa. Yang berjuang aku, ilham, wilando, ama akbar. 






Meja perjuangan untuk makan 10 orang dengan menu yang diperoleh ayam goreng, tahu tempe, nasi uduk bawang, sambel dan es teh tanpa lalapan karena sudah habis. Diiringi dengan riuhnya para pelanggan dan ya ada yang mulai ngetag meja kami selama kami makan. antara risi ama mau ngerjain karena kami tadi juga mendapatkan meja ini luar biasa sekali. Akbar pelan-pelan menyocol nasi nya. ada yang pelan-pelan sambil menikmati es teh. ada juga yang makannya seperti biasa cepet. Lucu batinku. Ini anak-anak terperangkap dalam badan orang tua dewasa. ahahaha... selesai dari makan kami memutuskan pulang ke hotel. Aku langsung naik ke kamar sedangkan suamiku dan teman-terman mau ngopi dulu di ground lobi. sekalian ngrokok sambil bahas untuk pulang dan ngitung uang yang tadi dibayarin akbar saat beli makanan di nasduk cak toha. Aku tidak bisa tidur karean rasa capek di badan tidak nyaman karena sendirian dan kesepian. sedih amat brasaku karena gak diajak ngopi tapi juga kalau ngo[pi aku capek banget rasanya. Ku putuskan menunggu suamiku sambil chat minta dia segera balik ke kamar. Karena menunggu itu gak enak banget dan aku sempet ngomel karena merasa seperti pengantin yang ditinggalkan. Aku menunggu sambil mengerjakan KLIP menulis aku dan setelah selesai aku mulai foto-foto pemandangan malam dari balkon kamar aku. Pemandangan malamnya indah banget subhannalloh masya alloh. Aku melihat ke bawah ada kolam renang untuk anak-anak dan dewasa. Aku membatin besok kalo bisa aku mau ajak mega renang ah. CHat masuk, mega bilang dia sudah balik dari belanja oleh-oleh dan muter-muter Lampung sendirian bareng suaminya  (tidak bareng-baeng kami yang merasakan ruwetnya makan di cak toha). Oia pas di cak toha aku pipis, kamar mandinya ada 3 pintu dan cuma ada 1 kamar mandi doang di dalamnya. Mega chat lagi mengatakan bahwa dia Haid dan dia tidak membawa pembalut, mau tidak mau dia harus beli pembalut di indomaret point yang letaknya di sebelah lobi hotel. Dalam hati aku berkata gagal renang deh dan males banget kalau renang sendirian. Jam 11 malam suamiku datang dan aku serta suami langsung tidur sambil kelonan. xixixii. Alhamdulillah akhirnya bisa merem dan tidur juga.











Komentar

Postingan populer dari blog ini

GERD

TOURING LAMPUNG PART 1

INVESTASI/NABUNG EMAS