ANAKKU SAKIT
Kedua anakku baik fattah dan malik sakit. Awalnya senin malik yang sakit demam. Mata merah pias berair dan menunjukkan bahwa itu panas sekalli badannya. Selama 2 hari malik tidak masuk sekolah. Aku merasa ayem ayem saja karena malik hanya demam tanpa muntah dan ekspresi wajahnya masih senang dan ceria. Saat kepalanya pusing dan dia mulai menangis, barulah perasaan trenyuh menyayat hati ku rasakan. Ya Alloh anak aku sakit apa ini. Demam dan pusing tapi saat aku bertanya kamu merasa sakit di sebelah mana? Malik bilang hanya pusing saja. Sanmol kuberikan hanya 5 mililiter. Saat sore hari aku akan memberikan obat sanmol lagi, suamiku yang sudah pulang dari kantor berkata bahwa obat yang diberikan sebaiknya bukan 5 mililiter karena saat mama tidak memberikan obat, ayah memberikan obat kepada malik sebanyak 7,5 mL ternyata panasnya turun. Aku lalu membaca dosis di sanmol tersebut. Ternyata usia di atas 6 tahun adalah 10 mL. Ya ampun dari awal anak-anak panas aku ngasih nya selalu 5 mL. astaghfirulloh batinku. Alhamdulillah itu disadari oleh suamiku. Dan memang Malik setelah minum obat kemarin panasnya sudah mereda hanya saja saat hari Kamis, Fattah demam dan tidak masuk sekolah. Malik menangis kencang dan kejer karena dia tidak mau sekolah sendirian. Walaupun kakanya si Fattah sekolah di SD Bunyan sedangkan malik di TK B tapi dia kalau melihat kaka nya libur dan tinggal di rumah, dia juga mau seperti kakanya. Saat aku meminta dan agak memaksa malik mandi, aku buka bajunya dan saat tanganku bergesekan dengan punggung malik ternyata ANGET!
Aku memutuskan untuk malik juga tidak perlu bersekolah. Tangisan malik yang kejer dan kencang lama-lama berangsur pelan dan dia terdiam. Dia tidur lagi. Maka aku mulai untuk menyiapkan segala hal keperluan suamiku bekerja khususnya bekal sarapan suamiku. Suamiku selalu berangkat ontime sebelum jam 7.30. Sayangnya dia tidak makan di rumah melainkan di kantor. Sebelum jam 7 pagi dia tidur sampai 6.40. Baru mandi dan siap-siap. Yah santai hidupnya tidak ngoyo sarapan seperti orang lain. Kata dia kalau sarapan malahan sakit perut. Makan sarapan juga pas menjelang siang yaotu pukul 9.30 pas istirahat jika pas jam 7.30 nya sudah ramai orang dan malu saat kolega melihatnya makan padahal bel berbunyi saatnya bekerja.
Kembali ke anak-anakku. Aku melihat malik hari ini walaupun panasnya sudah reda tapi ekspresi muka dan nafsu makannya termasuk buruk. Muka sayu dan lemes, sedangkan makan hanya beberapa suap sudah kekenyangan. Makanan pertama sarapan yang biasanya doyan bubur ini hanya di makan setengah saja. baiklah sudah seminggu komdisi malik kurang baik karena demam pusing. Nanti kalau ayah pulang diushakan periksa ke klinik dan cek darah karena seminggu anak demam seperti ini bahaya menurutku. Waktu jam 5 sore tiba. Dan suamiku mengajak anak-anak bersiap ke klinik untuk periksa tapi mereka menolak. Fattah merasa kepalanya sudah tidak pusing lagi dan badannya tidak panas, jadi dia merasa tidak perlu ke RS, begitupula malik. Malik dicek suhu badannya oleh ayahnya dan ternyata menurut suamiku suhu badannya normal sudah tidak panas lagi,
Hah rasanya gemas, tapi apa mau dikata. Keputusan ada di tangan suamiku. Kecewa dan agak kesal karena suamiku tidak aware dengan kondisi 2 anak nya yang sakit, tapi malahan dibiarkan saja tidak cek ke dokter. Dan aku pun tidak bisa memaksakan kehendak pada 2 anakku dan suamiku. Maka aku melobi, jikalau fattah besok masih sakit, maka mama akan bawa kamu dan malik periksa k klinik siti zahroh. Mama khawatirin kamu, kondisimu yang lemas apalagi tadi pagi kamu berkata pas mau mandi, minta dipapah atau dipegangin kan?
Tahukah kamu apa yang mama rasakan? sedih..
Mama merasakan hal sama kemarin kan saat sehabis meminum obat batuk flu ekspektoran kebanyakan (overdosis) mama seperti tidak ada tenaga untuk berdiri dan mata pun inginnya merem tapi mama mampu dan sanggup untuk bicara. Tapi mama beneran takut karena mama tidak berdaya. Siapa yang bisa bantu mama? Kamu diajak bicara tapi kamu berkata omongan mama tidak jelas. Sedih banget karena aku sudah berkata dengan kencang dan keras berteriak tapi tidak ada yang paham. Aku seperti orang yang dibius saat itu. Aku harus melakukan banyak hal tapi aku tidak bisa, aku punya banyak kewajiban dan itu harus aku lakukan sendiri tapi aku tidak bisa.
Sekarang bagaimana perasaanmu tidak bisa berdiri sendiri dan lemas tadi tah?
Aku takut mah, karena aku kepengen mandi biar bisa main hape dan aku pengen mama senang agar mama bangga kami mau mandi. Maafin fattah mah..
Ya sayang..sambil meluk dan mapah sembari memandikan fattah.
Setelah mandi kamu sanggup di rumah main hape bareng malik kan? mama sebentar saja Liqo di dekat sini. Sejam saja insya alloh langsung pulang. Nanti pas pulang mama pakai hape lagi ya? karena ada kepentingan terutama transfer uang dan cek hutang atau beberapa barang yang kemarin mama beli belum dibayar. Kamu banyak istirahat. Sekarang boleh main hape dulu ama malik. Cepet sembuh ya sayang. Nanti kalau ayahmu pulang kita periksa dan kamu bisa minum obat lagi untuk meredakan rasa sakitmu ini. Semoga cepet sembuh. Aamiin
Komentar
Posting Komentar