Minggu liburan tapi berasa lemburan
SEMUA HARI SAMA
Setiap hari bagiku merupakan hari yang sama baik senin-minggu. Tapi karena ada hari-hari yang tidak ada skedule ngaji, seperti hari senin kamis sabtu dan minggu merupakan hari yang legan/lapang tidak merasa terburu-buru dengan segala aktivitas yang sudah dijalankan selama ini. Tetapi entah kenapa jika hari minggu buat orang lain adalah hari yang ditunggu, kalau untukku hari Minggu merupakan hari yang lebih terasa degdegan karena kejar-kejaran aktivitas apalagi ada yang mengawasi yaitu suamiku. Dulu apalagi terasa sekali saat nenek muki masih bekerja senin hingga sabtu dirumhaku. Jadi minggu full dihandel olehku. Sekarang walaupun senin hingga minggu sudah dipegang olehku semua pekerjaan rumah, tetap saja jika ada suamiku entah kenapa terasa sekali harus melakukan banyak hal daripada malas-malasan seperti hari biasanya. Biasanya aku melakukan segala hal dengan santai, tapi pas ada suamiku terasa lebih harus tertata, terkondisikan dan bisa dihandel dengan seahli-ahlinya menjadi seorang ibi, istri, dan juga ibu rumah tangga secara bersamaan.
ANAKKU MASIH SAKIT
Minggu merupakan hari yang banyak beredar status whatsapp beberapa teman di kontakku sedang jalan-jalan dengan keluarga. Ada yang menginap di hotel, vila, atau sekedar jalan-jalan di Mol. Sedangkan hari ini dikarenakan fattah malik sakit, ups maaf malik sudah sembuh. Yang sedang sakit adalah fattah, maka ya sepertinya tidak mungkin keluar rumah untuk berjalan-jalan. SABAR. Pasti masa untuk jalan-jalan akan datang dan memang sedang dikasih ujian sakit jadi harus mengawasi dan merawat anl-anak yang sakit walaupun anak-anak dikasih ini itu saat sedang sakit seperti ini sama saja bohong. Bubur tidak mau, nasi kuning tidak mau, nasi telor tidak mau, nasi goreng dimakan 1-2 suap. Ya alloh makanan favorit hanya dimakan 3 suap paling banter. Lele goreng dan bakar yang biasa top favorit ini hanya dimakan sedikit sekali. Astaghfitulloh. Dari kemarin Sabtu sudah kuusahakan untuk memeriksakan fattah ke klinik zahro. Setiap suamiku pulang, Fattah bilang jika kondisinya sudah membaik dan sudah tidak pusing. Padahal malamnya badannya panas lagi dan ngigau. Ya alloh anakku. Ngeyel banget diajak ke RS karena dia tau 3 hari ini dia sudah mengalami demam dan harus periksa cek darah untuk tau apa yang diderita oleh fattah. Demam 4 hari loh. Turun karena minum sanmol tapi ini tidak kunjung sembuh seperti demam dikarenakan batuk pilek. Fix harus dipaksain ke klinik. Tapi ayahmya santai saja. Ah sudahlah mau dipaksa juga pas sampai di klinik dia mampu melawan dan mampu menghindar dari dokter. Itu di luar kuasaku. Pengen anak sembuh tapi jika hanya aku yang turun tangan seperti perbuatan sia-sia karena sudah berada di depan dokternya pun, fattah histeris dan melawan. Sebagai ibu aku ya tidak tega dan sebagai dokter jika pasien melawan dan menolak untuk diperiksa, dokter juga tidak bisa melakukan apapun.
MINGGU LEMBURAN
Suamiku masuk kerja hari minggu karena shift malam itu bukan lembur. Kalau masuk minggu dari pagi berarti lembur kerja. Tapi aku adalah ibu rumah tangga yang notabene pekerjaanku ya di rumah. Mengurus anak , suami dan rumah. Nah kalau Minggu mengurus suami nya jadi lebih banyak porsinya. Karena biasanya suamiku hanya diurus saat pagi bekal dan makan malam, kalau libur harus mengurus keperluan makan pagi siang dan malam. Berat? tidak sih hanya entahlah seperti aktivitas harian weekday berasa lebih ringan dan santai dalam mengerjakannya dibandingkan hari Minggu. Aku berharap Minggu liburan kemana begitu. Tapi kenyataannya kalau tidak full tidur bangun siang, tidur siang, dan makan olahraga atau apapun aktivitasnya, tetap aku merasa MINGGU hari LEMBURKU. Apakah aku suka minggu? ehm... sebenernya suka suka aja. Gak suka juga kenapa. walau aktivitasnya berasa lebih banyak apalagi ada pengwas seperti suamiku, tapi lebih baik di awasi suamiku daripada diawasi mertuaku. Tapi mertuaku baik karena setiap ada acara besar di rumahku beliau langsung dengan sigap mendatangi rumahku di Bekasi. Beliau tinggal di Solo bersama ayah mertuaku. Beliau wanita luar biasa. Di usia senja seperti ini, aktivitas ngaji, PKK, koperasi simpan pinjam dkk berjibun daripada aku yang ibu rumah tangga dan masih muda umur 36 tahun. Yah efek lebih suka males-malesan rebahan di rumah daripada lelah-lelah banyak aktivitas bikin emosi dan ngamukan jika ngurus anak apalagi saat mereka tantrum.
KELELAHAN DAN KECAPEKAN SERING MEMBUATKU NGAMUK
Orang aku yang aktivitasnya sedikit aja, jika ke triger oleh sesuatu, ngamuknya mengerikan sekali. Aku pun mengakuinya saat ini. Tapi saat aku marah, aku mengatakan pada diriku, ini pantas kalian terima, amarah karena tidak mematuhiku, selalu merongrong dan menuntutku, selalu menyalahkanku, tidak menghargaiku, mengkhianatiku dan aku benci kalian semua. AArghhhh aku benciii AAkuuuuu Maraaaaah.... terasa sekali semburam kata-kata dalam anganku adalah nafas api naga yang menyembur ke segala arah merusak segalanya. Hati orang yang mendengarkan, barang-baramng yang terlewati karena semua alat gerakku seperti kaki dan tangan mengayun kemanapun. Aku nendang aku ninju aku lempar aku melakukan segala hal. Aku sakit hati dan aku marah, aku ingin semua orang merasakannnya juga.
Itu tidak dalam keadaan lelah, apalagi lelah, Wah lebih ngeri lagi. Semua orang di sekitarku mau anak-anak yang tidak sengaja lewat depan rumah dan nyletuk kata anjing, langsung ku damprat. Anak aku membawa temannya yang aku tidak suka dengan kelakukannya (pernah main terus mengambil susu jatah anak aku yang lain, dan setiap datang selalu ambil susu). Aku jika sedang fase lelah apalagi dikombnine dengan Haid maka yang terjadi adalah NGAMUK SEHARIAN. Mengerikannya lebih mengerikan. Ah aku ini, masih mengedepankan marah-marah. Padahal sudah memiliki anak yang dimasukan kategori kalem dan jarang membuat masalah/kasus di sekitar mereka
MINGGU JADWAL PERIKSAIN FATTAH KE KLINIK ZAHROH
Sabtu malam karena suami mungkin kelelahan maka tidak jadi ke klinik zahro padahal aku sudah mengatakan kalau sabtu paginya fattah masih sakit, ayah pulang kerja langsung cus pergi berangkat ke sana. Mayan bisa pakai BPJS gak bayar. Tapi bayangan suamiku klinik siti zahroh grand residence sangat ramai, kami dulu periksa pakai pribadi saja tidak kunjung di panggil lah ini mau menggunakan BPJS rasanya seperti nunggu sampai nginep tahunan baru dipanggil dan dilayani. Suamiku cukup apatis dan tidak sreg dengan BPJS karena pelayanannya yang belibet lama dan di anak tirinya tiri, kalau bisa pasien BPJS sperti tidak usah diberikan pelayanan saja. Tinggal kasih obat generik selesai. Padahal antrinya setahun, bayarnya bulanan ampe 200 ribuan. Yah sudahlah aku pada suamiku saja. Ya sekarang sudah minggu. Aku baru ingat bahwa ada agenda jenguk guru wali kelas fattah yang sakit lambung di opname dan sekarang sudah pulang ke rumah. Jadi kami para wali muriod kelas 4C beremcana nengok ke rumah bu Okta jam 10. Maka aku ijin ke suami kalau periksa Fattah bada dhur sekalian aja agar aku tidak merasa diburu-buru setelah pulang jenguk guru. Dan benar saja aku pulang dari rumah bu Guru puku; 11.30 dan aku langsung mengantuk. Zea juga sudah tidur pulas sejak pulang dari rumah Bu Okta. Entah kenapa setelah meletakkan zea di kasur, lalu aku memeluk suamiku alias kelon dengan suamiku yang sedang memainkan Mobile Legend di gawainya, mataku terpejam. Aku meminta ijin untuk tidur siang setenagh jam sesuai dengan waktu anak-anakku mabar lanjutan karena tadi hapenya aku bawa untuk pergi memakai gmaps d hape mencari alamat rumah bu okta karena semua teman wali murid sudah sampai di rumah bu Okta sedangkan aku posisinya masih baru kelar mandi. Alhamdulillah walau telat aku masih bisa datang dan menjenguk bu Okta.
WAJIB MASAK KARENA WARTEG YANG BISA DELIVERY ORDER CLOSE
Bangun dari tidur siang suamiku berkata lapar pengen aku menyiapkan makan siang. Aku baru sadar bahwa aku hanya memasak bandeng goreng dan itu hanya cukup untuk di makan 2 anak saja. Jadi aku putuskan untuk memasak cumi kecil dengan saos padang yang ayah beli kerang kemarin. Saos padangnya masih sisa cukup banyak. Lumayan aku tidak perlu membuat bumbu. dan ternyata aku perlu nyiangin cumi kecil-kecil itu dan banyak sekali ternyata jumlahnya. Mana harus dibuang bagian kantong tinta nya karena ini pake saos bukan pake cabe ijo. Jika tintanya dimasukin akan menjadi hitam saosnya dan menjadi kurang diinginkan untuk dimakan oleh suamiku. Ternyata saos padang yang rasanya sudah samar semakin tidak terasa saat si cumi mengeluarkan cairan tubuhnya dan sangat banya. Alhasil cumi saos padang nya ya begitu. Hemft aku kudu bisa bikin bumbu sendiri batinku tapi untuk saat ini karena benar-benar aku hany bisa serba gireng, terlor goreng, bandeng goreng, sosis solo goreng, nasi goreng dan sop. Ya sop masih bisa jadi masakan andalan tapi masa sop terus. Kemarin nyoba masak sayur asem, yang dimakan hanya jagung nya saja.
Komentar
Posting Komentar